Minggu, 25 Desember 2011

Cry Me Out - Pixie Lott

I got your emails
You just don't get females now, do you?
What's in my heart
Is not in your head, anyway

Mate, you're too late
And you weren't worth the wait, now
Were you?
It's out of my hands
Since you blew your last chance when you played me

You'll have to cry me out
You'll have to cry me out
The tears that will fall mean nothing at all
It's time to get over yourself

Baby, you ain't all that
Baby, there's no way back
You can keep talkin'
But baby, I'm walkin' away

When I found out
You messed me about, I was broken
Back then I believed you
Now I don't need ya no more

The pic on your phone
Proves you weren't alone, she was with you, yeah
Now I couldn't care about who, what or where
We're through

You'll have to cry me out
You'll have to cry me out
The tears that will fall mean nothing at all
It's time to get over yourself

Baby, you ain't all that
Baby, there's no way back
You can keep talkin'
But baby, I'm walkin' away

Gonna have to cry me out
Gonna have to cry me out
Boy, there ain't no doubt
Gonna have to cry me out

Won't hurt a little bit
Boy, better get used to it
You can keep talkin'
But baby, I'm walkin' away

You'll have to cry me out
You'll have to cry me out
The tears that will fall mean nothing at all
It's time to get over yourself

'Cause baby you ain't all that
Baby, there's no way back
You can keep talkin'
Baby, I'm walkin' away

You'll have to cry me out
You'll have to cry me out

Jumat, 23 Desember 2011

GET MY BELT TIGHTLY
I'M READY FOR DRIVING NOW
BECAUSE
I'M ON THE WAY TO MOVE ON

:)

Rabu, 21 Desember 2011

Ke Arah Pusat Kota

Hendak aku berkeliling lewati setiap jalan yang telak aku simpan didalam kenangan.
Mengingat tempat itu adalah yang selalu aku hadapi ketika kuhabiskan waktuku.
Sebutlah, Tebet. Tempat ku mengawali perjalanan mengarah pusat kenangan.

Tak lama aku terus setir memoriku pada jalan-jalan ini. Lihatlah, lampu merah itu.
Mengarah ke tempat aku mengantar kakak perempuanku, melatih ke sepuluh jarinya untuk mainkan musik piano. Namanya, Manggarai.
Dari aku belum sadar bahwa dunia ini butuh udara sampai aku sulit bernafas pun, tempat ini kerap ku ingat.

Namun, aku salah menunjuk arah. Iya, di bagian kiri itu tempat aku berharap agar tak lama dari hari itu,
Aku dapat turun dari kendaraanku dan membeli salah satu produk dalam negeri ini.
Pasar Rumput, tempat aku menawari harga sepeda waktu aku menginjak umur 5 tahun.
Aku terus mengingat kembali tempat dan letak aku melewati arah ini.

Kemudian, aku mulai meragu. Benarkah aku didalam kenangan itu? Atau ini semua hanya jalan menuju "Harta Karun"?

Duhai kau yang selalu kucoba tuk kulupakan, lihat arah itu. Kini berada di tempat yang indah.
Daerah perumahan para jutawan, besarnya tiada tandingan. Namanya, Menteng.
Menteng inilah tempat saat aku berpikir bahwa suatu hari akan kugandeng seseorang untuk berbagi cerita disini.
Namun, benarkah demikian?

Ku kencangkan lagi memoriku mengingat tempat ini. Oh, tuhan. Aku salah mengambil arah. Arah ingatan.
Kini aku berada di Cikini. Tempat aku berbaur dan merasakan udara Jakarta yang begitu kental.
Cikini? Kurasa kukenal dengan tepat tempat ini.
Bunyi rel dari pusat Stasiun. Ada pula para seniman di Taman Ismail Marzuki.
Iya, judulnya "Cikini 73".

Kenanganku berkaki. Kini terus berjalan dan berjalan. Aku terus mengingat setiap tempat yang kian aku datangi. Entah dengan siapa.
Aku terus mengingat kembali, dan kembali.
Sesaat, aku keluar dari rindang-rindang pohon,
Inilah dia, Bunderan HI. Pusat kota kami, Jakarta.
Iya, aku berada di Jakarta Pusat.

Pusat dimana aku menyimpan begitu banyak memori, dan kenangan.
Dari aku merangkak, sampai aku berjalan tegap.
Dari yang aku berharap terjadi, sampai hanya jadi sisa kenangan.

Kamis, 08 Desember 2011

December & 17th!

SELAMAT DATANG DI BULAN DESEMBER
BULAN AKHIR DI SETIAP TAHUN, TERUTAMA TAHUN 2011

Emang ada apa sih dengan bulan ini? Iya, gue 17 tahun. Hip hip huraaaay!
Seneng banget, lho. Kenapa bisa seneng? Kenapa ya? Iyap! I got some surprise from my 2nd family, XXIX. A few of them, sih. Hehehe.. Kenapa bisa seneng gitu, sih? Gini ceritanya..

Rabu, 7 Desember 2011

Sehabis pulang sekolah. Pulang UAS sih atau Ujian Akhir Semester. Iya, kita sekarang udah di penghujung Semester 1. Cepet yah waktu? Nah, seperti biasa. Pulang ke kandang. GARUDA. Jijik gue kalo gini terus kerjaannya setiap pulang sekolah yah... Disitu ada Bayu, Muti, Shabrina, Lulu, Biyan, Egar, Kipli, Fahmi, Bibir dan Diah Ayu
. Kita awalnya ngobrol biasa nih. Nggak lama kemudian, gue lagi ngehubungin orang untuk tempat ulang tahun gue dirayakan. Mendadak si Shabrina ngajak ke SD karena mau numpang pipis. Sekalian on the phone juga, nungguin Shabrina. 7 menit kemudian, Shabrina bilang kalo anak-anak nyuruh cepetan. Soalnya, mau main ke rumah Diah Ayu. Rencana awal, gue pengen pulang dulu. Ngomongin ke Papa & Mama terus minta izin. Saat lagi jalan, Kipli nyamperin...

Kipli: "Handuk aku yang tadi mana?" sambil ngerangk
ul
Manda: "Itu handuk kamu tuh" sambil nunjuk
Kipli: "Oh iya deng.."

Tanpa sadar, gue liat Bayu, Lulu, Bibir main kejar-kejaran. Niat awal sih, mau nyela nih. Pas mau nyela, gak taunya gue ditutup matanya dan diiket tangan, kaki gue dengan tali rafia. SHOCKED! Gue udah pasrah disitu..

Manda: "Mut, parah banget lo mut parah. Ini mau kemana?"
Muti : "Kali bonpal, ndek. Mampus lu gua kerjain. Sekalian sekali-kali kan hahaha."
Pasrah...

Nggak lama kemudian, gue sadar kalo gue sedang b
erada di jalan tol. Yap! Rumbel Muti alias Rumah belakang Muti. Markas XXIX kalo ada event. Sekali lagi, pasrah.
5 menit kemudian sampai. Suara-suara rame dari mu
lut anak-anak. Cewek, dan cowok. Nggak hanya dari mulut anak-anak Ciripas ternyata. Satu-satu nyamperin gue dan ngejekin gue.
Akhirnya, gue disuruh keluar dari mobil sambil loncat-loncat kaya pocong. Gue disuruh nginjek rumput gitu, gue udah takut kalo itu kolam. Gue i
njek rumpurnya, dan ternyata gue diiket lagi di tiang bendera. Sekenceng-kencengnya pake tali rafia. Nadi berasa mau dimatiin disitu karena sakit banget.

Satu-satu, dateng. Apa sih yang dateng?

1. Telor
2. Tepung
3. Air kotor
4. Kopi

Jadi adonan deh gue. Dengan senangnya, mereka tumpahin semua ke gue. Gue banyak gerak, makin kenceng lagi tali rafianya. Sirem lagi, sirem lagi. Nggak lama kemudian, gue minta dibuka matanya. SURPRISE! Teza dateng dengan 6 cupcakes yang dia beliin buat gue, hehehe. Semua nyanyiin lagu "Happy Birthday". Make a wish & tiup lilin. Belom apa-apa, semua cupcakesnya langsung diambil sama anak-anak. Sakit gak tuh?
Gue minta dilepas tali rafianya karena tangan gue kesakitan. Semua akhirnya dilepas. Mulai menyebar deh anak-anak yang tadinya di satu tempat. Gue incer semua satu-satu.
Lucunya, waktu ngejar Kipli. Kipli itu susah banget ditangkep. Susah banget. Gue kelabakan, kecapekan lari-lari ngejar doi doang. Kemudian, dia ada di deket gue. Kejar-kejaran dan lari sekenceng-kencengnya. Muterin lingkaran taman di rumah Muti. Gue pegang tas Kipli, dan waktu di bagian pinggir gitu ada lapak rumput yang dibatesin tembok setinggi 5cm. Gue lepas kendali, dan nyebur ke rumput itu seakan-akan itu adalah kolam renang. Jatoh, nyungslep. Semua serentak ngetawain gue ngakak. Lupa diri lu semua. Bangun-bangun gue kesakitan. Ngejar lagi, dan lagi. 30 menit mungkin gue butuh waktu untuk ngelakuin itu semua. Akhirnya, Bibir kena, Maul kena, helm Kipli kena, Teza kena, mobil Andaru kena dll. Gak lama kemudian, gue mandi. Mendadak, Biyan pingsan. Gue bingung dong mau ngurusin diri gue atau Biyan. Tapi, anak-anak udah nenangin Biyan dan gue cukup nengokin dia dan ngurusin rambut gue yang ternyata masih ada tepung nempel. Akhirnya, gue pesenin mereka makanan. Sebutannya, traktiran season 1.
Hah! Alhamdulillah, seneng banget.

INI NIH FOTO-FOTONYA!










TONS OF THANK GOES TO THEM, XXIX & Abuy Andaru
YOU'VE MADE MY 17th, GUYS!!